Cari

Minggu, 14 Agustus 2011

CERITA LUCU ENGINEER part II

TEBAKAN TINGKAT TINGGI 
Si programmer dan engineer berada dalam sebuah perjalanan panjang di pesawat terbang. Si engineer tidur dengan lelap. Tapi si programmer duduk gelisah. Setelah lama bingung mencari kegiatan, si programmer membangunkan engineer dan mengajak main tebak-tebakan.

Si engineer yang malas cuma menggeleng dan mencoba kembali tidur.
"Ayo dong," desak si programmer,
"Kita pakai taruhan. Yang kalah bayar sepuluh ribu ke yang menang."
Si engineer masih menolak dengan halus.
"Begini saja," kata programmer,
"Kalau aku nggak bisa jawab pertanyaanmu, aku bayar seratus ribu. Kalau kamu nggak bisa jawab pertanyaanku, kamu bayar sepuluh ribu saja."

Si engineer bosan diganggu, dan terpaksa setuju.
Maka si programmer mengajukan pertanyaan pertama,
"Berapa jarak dari Matahari ke planet Pluto?" Si engineer langsung menyerah dan menyerahkan sepuluh ribu rupiah.
Si programmer dengan sukacita menantang pertanyaan dari engineer.
Maka si engineer bertanya, "Apa yang naik dengan tiga kaki dan turun dengan lima kaki?"
Si programmer bingung. Tapi ia tak mau menyerah. Maka ia membuka notebooknya, dan mencari                  berbagai referensi. Setelah gagal, ia menyambungkan modem radio, dan mencari referensi ke Internet.
Masih gagal, ia berkirim mail ke seluruh mail list yang diikutinya untuk menanyakan soal itu.
Tapi tidak ada yang bisa menjawab.

 Putus asa, ia menyerahkan seratus ribu rupiah ke engineer yang masih terkantuk-kantuk.
 Si engineer tenang menerimanya dan memasukkannya ke saku.
 Si programmer, penasaran, membangunkan si engineer,
 dan bertanya lagi, "Jadi, apa jawabannya?"

Dengan malas, si engineer menggelengkan kepala, mengeluarkan sepuluh ribu rupiah, menyerahkannya ke si programmer, lalu tidur lagi.

PERANCANG ANATOMITiga engineer muda asyik berdebat.
Topiknya adalah tentang anatomi manusia.  Mereka bersitegang tentang siapa sebenarnya perancang anatomi manusia itu.
"Pasti engineer mesin," kata engineer pertama.
"Lihat,sistem kendali mekaniknya yang nyaris sempurna. Tarikan katrol dan pengungkitan yang halus, serta..."

"Itu artinya bukan engineer mesin, tapi engineer elektro," tukas engineer kedua.
"Yang kamu tunjukkan berkaitan dengan sistem kendali syaraf yang luar biasa presisinya."

Kata engineer ketiga, "Menurut aku sih, pasti engineer sipil.
Siapa lagi yang punya kebiasaan menempatkan saluran limbah berdekatan sekali dengan kawasan rekreasi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar